just write

just write

DUT!

Minggu, 19 April 2015



DUT!

Puisi Hilmi Akmal

Kami tak lagi makan nasi
makan angin kami kini
hingga perut kami menggelembung
dan langkah terhuyung-huyung

lalu kentut pun keluar
musnahkan udara segar
membuat kami semaput
dan semakin kalang kabut.
Kentut kami memenuhi angkasa
keluar dari pantat yang duaratus juta banyaknya
beramai-ramai menuju istana
tapi diadang pengawal bersenjata.
Kentut kami ingin bertemu pemimpin
agar ia bertambah yakin
rakyatnya tak lagi makan nasi
makan angin mereka kini.
Pengawal suruh kentut kami pulang
katanya pemimpin sedang bersidang
pikirkan caranya membayar dan menambah hutang
yang makin menjulang dan membentang.
Kentut kami tak tahu lagi mau ke mana,
jadi angin kembali menjelma
dan angin kembali kami makan
tanpa dikunyah langsung ditelan
mendekam dalam perut
lalu pantat berseru: DUT!            
29 Juli 2000

0 komentar:

Posting Komentar