Ini Tentang Kita. Ini tentang Kami
Oleh Hilmi Akmal
Seorang Pensyarah Bahasa
Ini tentang kita. Bukan. Bukan tentang kau dan aku.
Namun, tentang kata kita dan juga
kata kami yang sering kali
dipertukarkan oleh pengguna bahasa Indonesia.
Kita dan kami itu sebenarnya berbeda. Para munsyi menggolongkan kita dan kami sebagai pronomina persona jamak. Bedanya, kita bersifat inklusif yang artinya adalah yang berbicara bersama dengan orang lain termasuk yang diajak bicara, sementara kami bersifat eksklusif yang bermakna yang berbicara bersama dengan orang lain tapi tidak termasuk yang diajak berbicara.
Barang kali contoh berikut dapat memperjelas perbedaan
tersebut. Misalkan ada seorang guru yang berkata pada murid-muridnya, “Besok
kita akan pergi ke museum.” Kita di
situ berarti bahwa yang pergi ke museum adalah sang guru yang berbicara kepada
murid-muridnya dan juga murid-murid yang diajak bicara oleh sang guru. Jadi,
guru dan murid melakukan kegiatan pergi ke museum secara bersama-sama.
Kemudian, jika salah seorang murid itu pulang dan berkata pada orang tuanya,
“Pak, Bu, besok kami akan pergi ke
museum.” Yang dimaksud dengan kami
adalah si murid bersama dengan teman-teman dan gurunya yang akan pergi ke
museum sementara kedua orang tuanya tidak ikut pergi.
Oleh karena itu, akan terasa janggal apabila ada yang
mencampuradukkan kata kita dan kami dalam tuturannya. Sayangnya,
pencampuradukan ini justru ditunjukkan oleh kalangan terhormat seperti pejabat.
Misalkan, serombongan wartawan bertanya pada seorang pejabat kepolisian tentang
perkembangan sebuah kasus korupsi dan jawaban sang pejabat kepolisian itu
adalah, “Kita sudah tetapkan satu
orang tersangka dan orang tersebut sudah kita
tahan.” Jika dinalar, tentu kalimat itu tidak masuk akal. Mengapa? Karena, jika
melihat penjelasan di atas, kalimat tersebut bermakna bahwa yang menetapkan
tersangka dan menahannya adalah termasuk juga para wartawan. Padahal, itu bukan
tugas wartawan. Itu tugas kepolisian. Semestinya sang pejabat kepolisian
mengatakan, “Kami sudah tetapkan satu
orang tersangka dan orang tersebut sudah kami
tahan.” Dalam kalimat ini jelas bahwa yang menetapkan tersangka dan menahannya
adalah polisi saja dan tidak termasuk wartawan.
Ini tentang kita. Iya
kita, kau dan aku yang semoga setelah membaca tulisan ini menjadi mafhum
perbedaan kita dan kami dan dapat menggunakannya secara
tepat dalam bertutur.
0 komentar:
Posting Komentar