just write

just write

Ini Tentang Kita

Senin, 07 September 2015



Ini Tentang Kita. Ini tentang Kami

Oleh Hilmi Akmal

Seorang Pensyarah Bahasa

 

Ini tentang kita. Bukan. Bukan tentang kau dan aku. Namun, tentang kata kita dan juga kata kami yang sering kali dipertukarkan oleh pengguna bahasa Indonesia.  Kita dan kami itu sebenarnya berbeda. Para munsyi menggolongkan kita dan kami sebagai pronomina persona jamak. Bedanya, kita bersifat inklusif yang artinya adalah yang berbicara bersama dengan orang lain termasuk yang diajak bicara, sementara kami bersifat eksklusif yang bermakna yang berbicara bersama dengan orang lain tapi tidak termasuk yang diajak berbicara.
   
Barang kali contoh berikut dapat memperjelas perbedaan tersebut. Misalkan ada seorang guru yang berkata pada murid-muridnya, “Besok kita akan pergi ke museum.” Kita di situ berarti bahwa yang pergi ke museum adalah sang guru yang berbicara kepada murid-muridnya dan juga murid-murid yang diajak bicara oleh sang guru. Jadi, guru dan murid melakukan kegiatan pergi ke museum secara bersama-sama. Kemudian, jika salah seorang murid itu pulang dan berkata pada orang tuanya, “Pak, Bu, besok kami akan pergi ke museum.” Yang dimaksud dengan kami adalah si murid bersama dengan teman-teman dan gurunya yang akan pergi ke museum sementara kedua orang tuanya tidak ikut pergi.
Oleh karena itu, akan terasa janggal apabila ada yang mencampuradukkan kata kita dan kami dalam tuturannya. Sayangnya, pencampuradukan ini justru ditunjukkan oleh kalangan terhormat seperti pejabat. Misalkan, serombongan wartawan bertanya pada seorang pejabat kepolisian tentang perkembangan sebuah kasus korupsi dan jawaban sang pejabat kepolisian itu adalah, “Kita sudah tetapkan satu orang tersangka dan orang tersebut sudah kita tahan.” Jika dinalar, tentu kalimat itu tidak masuk akal. Mengapa? Karena, jika melihat penjelasan di atas, kalimat tersebut bermakna bahwa yang menetapkan tersangka dan menahannya adalah termasuk juga para wartawan. Padahal, itu bukan tugas wartawan. Itu tugas kepolisian. Semestinya sang pejabat kepolisian mengatakan, “Kami sudah tetapkan satu orang tersangka dan orang tersebut sudah kami tahan.” Dalam kalimat ini jelas bahwa yang menetapkan tersangka dan menahannya adalah polisi saja dan tidak termasuk wartawan.
            Ini tentang kita. Iya kita, kau dan aku yang semoga setelah membaca tulisan ini menjadi mafhum perbedaan kita dan kami dan dapat menggunakannya secara tepat dalam bertutur.

0 komentar:

Posting Komentar