just write

just write

Republik Harga Naik

Sabtu, 28 Maret 2015



Republik Harga Naik

Puisi Hilmi Akmal


Kita terkapar di sini, di republik ini.
Kita dihajar di sana-sini.
Tubuh kita melemah,
Kita terlalu lelah.

Fiksimini Gadis Penggemar Barcelona

Selasa, 24 Maret 2015



Gadis Penggemar Barcelona

Fiksimini Hilmi Akmal

Gadis penggemar Barcelona. Pergi ke acara nonton bersama.

Grammar itu Makanan Gue!

Sabtu, 21 Maret 2015



GRAMMAR ITU MAKANAN GUE!

oleh Hilmi Akmal


Kalimat sergahan itu berasal dari seorang kenalan sebagai balasan pertanyaan saya, “Apa Anda bisa?” Sebelumnya, dia bertanya pada saya apakah ada terjemahan yang bisa dikerjakannya.

Negeri Tahitahi

Jumat, 20 Maret 2015



Negeri Tahitahi



Puisi karya Hilmi Akmal

Negeri tahitahi tak ada di peta
Tak akan ditemukan dengan aplikasi apa saja
Tapi negeri tahitahi benar-benar ada

Kursi

Kamis, 19 Maret 2015



Kursi

Puisi Hilmi Akmal


Banyak orang berebut kursi
Padahal kursi sudah terisi
Apalagi akhir-akhir ini
Rebutan kursi makin menjadi

Menggenggam Dunia dengan Menjadi Penerjemah

Rabu, 18 Maret 2015



Menggenggam Dunia dengan


Menjadi Penerjemah dan Penyunting Buku Profesional[1]

Oleh Hilmi Akmal[2]

The best translation has been those writers who have composed original works of the same species.    
–Woodhouselee

To write is human, to edit is divine  


–Stephen King, On Writing

Scribo et Edo et Translato Ergo Sum!  (saya menulis, menyunting, dan menerjemahkan, maka saya ada)

  –Hilmi Akmal 

 

1. Sebuah Pertanyaan yang Senantiasa Mengusik
            Saat masih duduk di bangku kuliah, di sela-sela kesibukan menghadiri kuliah, membuat tugas yang menggunung, bersosialisasi, berorganisasi, berdemo, dan mencari belahan hati, ada satu pertanyaan yang selalu mengusik kita; “Setelah kuliah selesai, setelah gelar sarjana didapat, saya mau kerja apa?”

Sajak Syalalala



Sajak Syalalala

Puisi Hilmi Akmal

Toean teroes sadja bersenandoeng
Syalalala syalalala
Saat harga beras melenting
Kala rupiah terbanting
Dan rakyat semakin pening

Sekilas tentang Sastra dan Puisi



Sekilas tentang Sastra dan Puisi[1]

Oleh Hilmi Akmal[2]

Bila politik bengkok, puisilah yang akan meluruskannya.
 –John  F. Kennedy

Sastra, Makhluk Apakah itu?
Jikalau Anda disuguhi pertanyaan pilih mendengarkan musik atau membaca sastra, saya yakin bahwa Anda akan tegas menjawab, “dengerin musik dong!” Bahkan bila Anda disodorkan pertanyaan apa itu sastra, mungkin Anda tidak langsung dapat menjawabnya dengan serta merta. Mungkin pula Anda akan menggaruk-garuk kepala Anda, meski tidak gatal, lalu mengangkat bahu dan menggelengkan kepala Anda sembari cengengesan. Tulisan ini dibuat untuk mengetahui apa itu sebenarnya sastra, terlebih puisi, secara amat ringkas. Tulisan ini mewujud karena, dalam pengamatan saya, masih ada orang yang belum memahami sastra itu apa. Dibanding musik, sastra kalah populer. Cobalah nyalakan televisi. Setiap kanal yang ada pasti punya program acara musik. Tapi pernahkah ada acara sastra? Sekali lagi kepala Anda pasti akan menggeleng.

Jarak antara Kau dan Aku

Senin, 16 Maret 2015



Jarak antara Kau dan Aku

Puisi Hilmi Akmal

(pernah dimuat di Antologi Puisi Empat Amanat Hujan, 2010)


Jarak antara Kau dan aku
tak bisa terukur hitungan manusia.
Jarak antara Kau dan aku
Hanyalah sembah dan doa.

Demi Masa



Demi Masa

Puisi Hilmi Akmal

(pernah dimuat di Antologi Puisi Empat Amanat Hujan, 2010)



Masa depan tak bisa ditebak.
Masa lalu hanya bisa ditengok.
Masa kini mesti dilewati.

Aku Tak Bisa Seperti Rumi



Aku Tak Bisa Seperti Rumi

Puisi Hilmi Akmal

(pernah dimuat di Antologi Puisi Empat Amanat Hujan, 2010)


Aku tak bisa seperti Rumi
bahkan Sa’di
dalam menghampiriMu.
Aku tak bisa sepasrah
Rabiah al-Adabiyah
menerima kehendakMu

Harry untuk Heri



Harry untuk Heri

Oleh Hilmi Akmal*


            Sebuah tangan kecil dengan gemetar mengambil buku Harry Potter ke-6, Harry Potter dan Pangeran Berdarah-Campuran, yang disusun bertumpuk di sebuah toko buku. Pemilik tangan itu mengambil dengan gemetar karena takut tumpukan buku itu jatuh berantakan. Ia juga takut akan dimarahi penjaga toko yang dirasanya mengawasi dirinya sejak ia masuk toko. Ia mengamati sampul buku itu dan membaca judulnya. Setelah puas, ia membalik buku itu untuk melihat harganya. Ia terkejut.

Jaket Almamater



Jaket Almamater

Puisi Hilmi Akmal


Jaket almamater itu masih tergantung di almari
Di jaket itu ada banyak memori
Masih tercium aroma peluh saat berdemonstrasi
Masih terasa harum minyak wangi
Dari kekasih hati
Yang berlindung dari serangan polisi.

Menapak Jejak di Tanah Meretak



MENAPAK JEJAK DI TANAH MERETAK

Puisi Karya Hilmi Akmal


Menapak jejak
di tanah meretak
langkah lamban bergerak
jejak tak jua tercetak

10 Kebiasaan Manusia Sukses Tanpa Batas

Sabtu, 14 Maret 2015

Data Buku:
Judul: 10 Kebiasaan Manusia Sukses Tanpa Batas
Penulis: Dr. Ibrahim bin Hamd al-Qu'ayyid
Penerjemah: Fatkhurozi, Lc..
Penyunting: Hilmi Akmal
Penyelia: Nur Hizbullah
Penerbit: Maghfirah Pustaka
Tahun: 2005

        Ini adalah karya suntingan saya yang pertama. Isinya tentang membangun kebiasaan yang positif. Jika pernah mendengar atau membaca tentang 7 Habits of Highly Effective People karya Stephen R. Covey,

Broken Verses (Surat-surat Misterius)




 Data Buku:
Judul : Broken Verses (Surat-surat Misterius)
Penulis: Kamila Shamsie
Penerjemah: Hilmi Akmal
Penyunting: Sari Kusuma W. dan Suhindrati A. Shinta
Penerbit: Hikmah
Tahun: 2006


       Buku Ini merupakan karya terjemahan perdana saya. Jadi, buku ini adalah karya saya yang saya anggap spesial. Buku ini mengisahkan Aasmaani yang kehilangan ibunya saat dia masih belia.

Ayat-ayat Rindu



Ayat-ayat Rindu

puisi karya Hilmi Akmal

Kelam malam semakin mengurai
Rembulan semakin merunduk pilu
Menyudahi semua kegelapan
Sepi ini kembali membelai
Tak ada jalan lain. ayat-ayat rindu
Lagi-lagi aku lantunkan

Sejarah Linguistik dan Pentingnya Memelajari Linguistik


Sejarah Linguistik dan Pentingnya Memelajari Linguistik
Oleh Hilmi Akmal
(pengajar, pengalih, dan penyunting alihan bahasa yang pernah dan terus belajar ilmu bahasa hingga maut menutup mata karena merasa dirinya tak pernah menjadi ahli ilmu bahasa)

Pendahuluan
            Bahasa merupakan anugerah tak terkira pada manusia dari Tuhan sebagai penciptanya. Bahasalah yang membuat manusia berbeda dari hewan. Manusia dapat membangung peradabannya karena dapat menggunakan nalarnya yang menggunakan bahasa sebagai sarananya.

Sastri Sebuah Narasi tentang Prosa

Jumat, 13 Maret 2015



Sastri



Sebuah Narasi tentang Prosa[1]

Hilmi Akmal[2]

                Hari ini mentari agak enggan menunaikan tugasnya. Tak ada semburat terik di kaki langit. Yang ada hanya kelabu, mengepung di segenap penjuru. Warna yang sama tampak di wajah Sastri. Sedari tadi kulihat dia hanya diam bermutung saat kujumpai dirinya di perpustakaan, tempat kami biasa ber-rendezvous.

Memahami Apa Itu Menulis dan Mengarang

Selasa, 10 Maret 2015



Memahami Apa itu Menulis dan Mengarang[1]
Hilmi Akmal[2]

1.       Paragraf Pembuka
Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan memiliki kekhasan yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya seperti hewan. Perbedaan itu terletak pada kemampuan berpikir yang dimiliki manusia, kemampuannya berbahasa dan berbudaya. Dengan kemampuan berpikirnya manusia menciptakan kebudayaannya dan kebudayaan itu diturunkan ke generasi berikutnya melalui bahasa (Akmal, 2009).